NGANJUK – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Nganjuk tengah berduka. Pada bulan September 2024, PPDI kehilangan tiga putra terbaiknya yang telah mengabdikan hidup mereka untuk memajukan desanya masing-masing. Mereka adalah almarhum Samaun Ahmad, Kasi Pemerintahan (Jogoboyo) Desa Bajulan, Kecamatan Loceret; almarhum Kosim, Kaur Kesejahteraan (Modin) Desa Pacewetan, Kecamatan Pace; dan almarhum Wahyudi, Kaur Kesra (Jogotirto) Desa Talang, Kecamatan Rejoso, yang berpulang pada 27 September 2024. Ketiganya meninggal dunia karena sakit.
Sejumlah pengurus PPDI Nganjuk, termasuk Soim Rohani, SH, Mulyani Yoso, Sugiono, Joko Prayinto, SH, Bambang Budiono, SH, MH, dan Warji, turut hadir di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Ketiga almarhum telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas semasa hidupnya. Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian mereka,” kata Soim Rohani saat bertemu dengan istri dan keluarga almarhum.
Dalam kunjungan tersebut, para pengurus PPDI Nganjuk didampingi oleh Koordinator PPDI Kecamatan Loceret, Eko Aleksandro, Koordinator PPDI Kecamatan Pace, Sukisno, serta Koordinator PPDI Kecamatan Rejoso, Sujiman, beserta perangkat desa setempat.
Sebagai bentuk solidaritas, PPDI Nganjuk menyerahkan bantuan kepada keluarga almarhum, yang berasal dari sumbangan anggota PPDI. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada keluarga dengan harapan dapat sedikit meringankan beban mereka.
“Bantuan ini adalah wujud semangat jiwa korsa di antara perangkat desa. Kami harap dapat membantu keluarga almarhum dalam menghadapi masa sulit ini,” ujar Soim Rohani.
Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di antara perangkat desa di Kabupaten Nganjuk. “PPDI Nganjuk akan terus memupuk solidaritas dan kebersamaan. Sesuai dengan slogan kami, ‘Tak akan Ada Perubahan Tanpa Pergerakan,’ kami akan terus bergerak bersama untuk perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.