Pekanbaru – Puluhan perangkat desa di Propinsi Riau bersiap megikuti program perkuliahn Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang di inisiasi PPDI bersama Universitas Lancang Kuning.
Gelombang pertama dalam perkuliahan ini sendiri diikuti sebanyak 66 orang Perangkat Desa yang mengikuti Program S1, dan 20 orang perangkat desa mengikuti kuliah Program S2 di Universitas Lancang Kuning.
“ Jadwal perkuliahannya sendiri akan di mulai pada tanggal 6 Maret 2024 untuk Program S2, dan untuk program S1 nya akan di mulai pada tanggal 8 Maret,” ujar Nina Siahaan, Ketua PPDI Propinsi Riau.
Mak Nina sapaan akrab dari Ketua PPDI Propinsi Riau ini juga menjelaskan perangkat desa yang ikut program ini berasal dari Kabupaten Siak, Kampar, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, dan Kabupaten Rokan Hulu.
“ Sebenarnya yang ikut program ini lebih banyak lagi, berhubung ada beberapa mahasiswa yang kami pindah ke Universitas Ibnu Caldun Jakarta, dikarenakan nilai SKS-nya tidak memenuhi standar di Universitas Lancang Kuning,” tambah Mak Nina.
Program perkuliahan ini sendiri dinilai memberi keuntungan bagi perangkat desa, karena tidak mengganggu aktivitas sebagai pamong warga desa.
“ RPL sendiri merupakan sistem pembelajaran perkuliahan dimana materinya 60% online, 20% praktek dan 20% lagi tatap muka,” lanjut Mak Nina.
Program kerja dari PPDI Propinsi Riau ini sendiri baru diluncurkan awal tahun 2024 ini.
“ kami juga mendorong sistem perkuliahan yang sama di terapkan untuk rekan-rekan perangkat desa di Sumatera Utara,” ujar Mak Nina.
“ Kita (PPDI Riau) sudah komunikasi dengan Ketua PPDI Sumatera Utara untuk dapat bekerja sama dengan Universitas Dharmawangsa Medan, harapannya agar dapat meningkatkan SDM perangkat desa dan meneruskan program dari Kemendes satu desa satu sarjana,” pungkas Nina Siahaan.