SUKOHARJO – Perangkat desa di tiga desa masing-masing Desa Wirun, Desa Bekonang dan Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban terkonfirmasi positif virus Corona. Semua perangkat desa tersebut sudah mendapat penanganan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kecamatan Mojolaban. Untuk sementara tiga balai desa ditutup demi mencegah penyebaran virus Corona.
Camat Mojolaban Iwan Setiyono, Kamis (1/7/2021) mengatakan, ada sejumlah perangkat desa di tiga desa masing-masing Desa Wirun, Desa Bekonang dan Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban. Perangkat desa tersebut terkonfirmasi virus Corona setelah mendapat kepastian dari hasil tes swab. Setelah diketahui hasilnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kecamatan Mojolaban langsung bergerak cepat melakukan penanganan terhadap para perangkat desa tersebut.
Perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona juga diminta melakukan isolasi mandiri. Mereka dilarang sementara beraktivitas di kantor dan bertemu orang lain demi mencegah penyebaran virus corona.
Penanganan juga dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kecamatan Mojolaban dengan melakukan penutupan sementara tiga balai desa. Tiga desa masing-masing Desa Wirun, Desa Bekonang dan Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban. Penutupan dilakukan selama lima hari kedepan.
Iwan Setiyono menjelaskan, kasus positif virus Corona pada perangkat desa di Kecamatan Mojolaban bukan berasal dari satu klaster tertentu. Kasus yang ditemukan merupakan kasus positif virus Corona terpisah.
Pelacakan laporan pertama di Desa Plumbon dari perangkat desa yang meninggal dunia awal pekan lalu. Kejadian tersebut kemudian menular ke dua orang perangkat lainnya. Laporan kedua ditemukan di Desa Wirun dimana ada dua perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona.
Temuan kasus perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona juga ditemukan di Desa Bekonang. Hasil tes swab diketahui ada satu perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona. Laporan terakhir ke empat diketahui kasus perangkat desa terkonfirmasi virus Corona pada satu perangkat desa di Desa Sapen terpapar dari keluarga.
“Semua kontak erat masih dalam proses menjalani isolasi mandiri dan pelacakan. Khusus untuk perangkat Desa Plumbon ada delapan orang sudah dinyatakan negatif dan sudah mulai melayani masyarakat lagi,” ujarnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kecamatan Mojolaban terus bergerak cepat melakukan pelacakan kontak erat terhadap kasus perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona. Petugas mendata dan menangani orang yang kontak erat dengan perangkat desa untuk mengetahui kondisi kesehatan dan tidak terjadi penularan virus Corona.
Iwan menjelaskan, proses pelacakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kecamatan Mojolaban butuh waktu lama. Sebab banyak antrean uji laboratorium dari fasilitas kesehatan. Upaya penanganan juga dilakukan dengan menutup sementara tiga balai desa. Penutupan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk kepentingan disinfeksi dan sterilisasi.
“Pemerintah desa yang masih ada temuan kasus perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona maka dilakukan penutupan sementara selama lima hari. Penutupan dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona,” lanjutnya.
Penutupan sementara balai desa cukup menghambat pelayanan pada masyarakat. Sebab pelayanan yang sebelumnya dapat diterima masyarakat di balai desa, maka untuk sementara waktu ditutup dan dialihkan ke kantor kecamatan. Masyarakat diharapkan bisa memahami kondisi karena masih pandemi virus Corona.
“Harapannya hasil tes swab perangkat desa segera negatif dan pelacakan kontak erat selesai. Dengan demikian maka pelayanan masyarakat bisa normal kembali di balai desa,” lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Mojolaban sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona telah melakukan pembatasan kegiatan. Salah satunya kerumunan massa dilarang karena rawan menjadi penyebab penyebaran virus corona. “Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku. Jangan sampai dilanggar dan terjadi peningkatan kasus positif virus Corona,” lanjutnya.
Sebelumnya, Camat Mojolaban Iwan Setiyono, Selasa (29/6) mengatakan, satu perangkat desa terkonfirmasi positif virus Corona yang meninggal dunia di rumah sakit Kota Solo benar berasal dari salah satu desa di wilayah Kecamatan Mojolaban. Perangkat desa tersebut terkonfirmasi positif virus Corona pada Kamis (24/6/2021). Kemudian pada Jumat (25/6/2021) dibawa ke rumah sakit di Kota Solo untuk menjalani perawatan sesuai penanganan kasus virus Corona.
Saat dalam perawatan tersebut kondisi kesehatan perangkat desa tersebut terus memburuk karena memiliki riwayat penyakit penyerta. Pasien kemudian meninggal dunia pada Senin (28/6/2021). Pemakaman telah dilakukan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan penanganan kasus virus Corona.
Pemerintah Kecamatan Mojolaban dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona langsung bergerak cepat. Sebab sudah ada temuan kasus positif virus Corona hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Bentuk penanganan dilakukan petugas dengan pelacakan kontak erat terhadap pasien terkonfirmasi positif virus Corona. Pelacakan kontak erat diprioritaskan terhadap keluarga inti dan sejumlah perangkat desa lain yang bekerja dalam satu lingkungan kantor desa.
“Perangkat desa yang meninggal dunia terkonfirmasi positif virus Corona memiliki riwayat penyakit penyerta. Sedangkan pelacakan kontak erat juga telah dilakukan. Sekarang kami masih menunggu hasil tes swab PCR,” ujarnya.