TANAH LAUT – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah menyelenggarakan acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Pemilu 2024 pada tanggal 4-5 Agustus 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan pengawasan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan berlangsung pada November 2024. Pilkada tersebut mencakup pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalsel serta pemilihan bupati dan wakil bupati Tala.
Dilansir dari laman KalimantanLive.com, acara tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Banjarbaru, dan juga menandai peluncuran Kerawanan Pemilihan Tahun 2024. Sosialisasi ini dibuka oleh Ahmad Mukhlis, anggota Bawaslu Provinsi Kalsel, mewakili ketua Bawaslu. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Bawaslu Tala, Gunawan Rahayu, bersama dengan dua anggota lainnya, Zainal Abidin dan Romansyah.
Sejumlah pihak dari berbagai elemen, termasuk instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, hadir dalam sosialisasi ini. Di antara mereka adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Intelijen Negara, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta Kwartir Cabang Pramuka Tala, GMPP Tala, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan PII Tala. Selain itu, hadir pula KNPI Tala, Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Tanah Laut (HPPMTL), IMM, PP Muhammadiyah, GP Anshor, Muslimat NU, Fatayat NU, Apdesi, PABPDSI, Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Tala, dan media massa.
Pada kesempatan ini, Bawaslu Tala menghadirkan narasumber Melly Minarti dan Erna Kasyipiah yang membahas peran akademisi dan organisasi masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.
Ketua Bawaslu Tala, Gunawan Rahayu, dalam sesi wawancara, mengungkapkan perhatian terhadap potensi kerawanan pada beberapa tahapan pilkada serentak 2024. Kerawanan terkait logistik diidentifikasi di beberapa kecamatan seperti Kintap, Jorong, Bumi Makmur, dan Batu Ampar. Sedangkan untuk proses pemungutan dan penghitungan suara, perhatian difokuskan pada kawasan pesisir seperti Kecamatan Kurau, Panyipatan, dan Kintap, mengingat pengalaman dari pemilu sebelumnya di mana beberapa TPS terdampak cuaca buruk seperti angin kencang.