BENTENG – Polres Bengkulu Tengah (Benteng) pada saat ini terus memburu keberadaan EN yang merupakan pelaku pembunuhan Supran Erlani perangkat Desa Lubuk Unen Baru pada (1/7) yang lalu.
Dilansir dari rakyatbengkulu.com, saat ini Polres Benteng terus melakukan upaya-upaya penyelidikan untuk keberadaan dan menangkap pelaku ini.
Kapolres Benteng, AKBP, Ary Baroto, S.IK, MH melalui Kasatreskrim Polres Benteng, Iptu, Iman Falucky, S.TR, S.IK menjelaskan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengetahui dan memburu keberadaan pelaku ini.
Bahkan beberapa waktu lalu pihaknya sempat mendapatkan informasi, bahwa pelaku ini berada di Kabupaten Rejang Lebong.
“Mendapatkan informasi keberadaan pelaku, kita dengan dibantu oleh Satreskrim Polres Rejang Lebong (RL) langsung meluncur ke lokasi, namun ternyata pelaku sudah kabur dan tidak berada ditempat. Akan tetapi dalam waktu dekat kita akan kembali melakukan penyelidikan kembali bersama tim gabungan yang audah dibentuk. Mudah-mudahan dan mohon doanya juga, kita bisa menangkap pelaku ini,” tegasnya.
Lanjutnya, terkait pelaku ini sudah mengancam akan membunuh dua orang yang sudah menjadi target sasarannya, pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai informasi tersebut.
“Karena jujur pada saat kita ke desa yang bersangkutan ini, kita pihak Polres Benteng kesulitan mendapatkan informasi tentang keberadaan pelaku, karena warga setempat sangat tertutup dan tidak mau memberikan keterangan apapun kepada kita pihak Polres Benteng. Sebab masyarakat merasa terancam juga apabila memberikan informasi kepada kita prihal pelaku dan ini akan kita terus telusuri nantinya,” ujarnya.
Polres Benteng mengimbau dan meminta kepada semua masyarakat, apabila melihat terduga tersangka ini untuk segera melaporkan dan memberitahu informasi kepada pihak Kepolisian terdekat atau Polres Benteng.
“Jangan takut dan jangan tertutup, sebab semua ini demi kepentingan bersama dan untuk keselamatan semua masyarakat. Sebab kita memerlukan bantuan masyarakat juga dalam mengetahui posisi pelaku dan menangkapnya,” demikian Iman.
Di mana terjadi kesalahpahaman antara keduanya ini yang mengakibatkan korban mengalami luka berat akibat sayatan senjata tajam (sajam) dan harus diobati.Namun karena pelaku masih dendam, kemudian puncaknya pada Kamis (1/7) sekitar pukul 14.05 WIB, saat korban tengah menelepon di samping kantor desa, tiba-tiba datang pelaku dan dua rekannya langsung menusuk korban hingga meninggal dunia.