BONDOWOSO – Faizin (28 Tahun), salah seorang Perangkat Desa Jetis, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengaku kesulitan untuk membiayai proses persalinan istrinya di rumah sakit.
Dilansir dari suaraindonesia.com, sampai saat ini BPJS kesehatan untuk perangkat desa di Bondowoso tidak bisa digunakan, sebab belum dilunasi dan dibayarkan oleh pemerintah.
“Istri saya mau melahirkan mas, sudah dioperasi. Namun sama pihak Rumah Sakit untuk biayanya disarankan menggunakan BPJS Kesehatan, tapi tidak bisa digunakan, karena tunggakan belum dibayarkan,” ungkap Faizin saat dikonfirmasi, Selasa (24/8/2021).
Faizin mengatakan, jika perangkat desa ingin menggunakan BPJS Kesehatan, maka harus melunasi semua tunggakan beserta denda dalam satu desa. Sebab itu merupakan aturan yang harus dipenuhi.
” Jika saya mau pakai BPJS, harus melunasi punya perangkat yang lain dalam satu desa,” imbuhnya.
Faizin mengakui, biaya operasi istrinya menghabiskan dana yang tidak sedikit, apalagi di tengah pandemi.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Bondowoso bisa melunasi tunggakan BPJS Kesehatan punya semua perangkat desa, agar bisa digunakan untuk biaya pengobatan.
“Semoga segera dilunasi sama pemerintah, apalagi di masa pandemi,”harapnya.
Sementara itu, salah satu anggota PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia), Hannan, mengaku tengah melakukan open donasi untuk salah satu rekannya yang tengah mengalami kesulitan dalam pembiayaan operasi istrinya.
“Kita membuka open donasi untuk rekan kita sebagai bentuk solidaritas sesama perangkat desa. Meski tidak banyak semoga bermanfaat,” pungkasnya.