Bojonegoro – Sebanyak 113 desa akan menggelar pesta pemilihan perangkat desa (perades). Total ada 181 lowongan perangkat desa yang diperebutkan. Tentu banyak peminat mengingat menjadi aparatur desa masih banyak dicari. Berdasar data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, 113 desa akan melaksanakan ujian perangkat desa dengan 181 lowongan.
Pelaksanaan tidak serentak. Berbeda-beda di setiap kecamatan. “Ada desa merencanakan tahun ini tapi belum dianggarkan. Data yang sudah masuk di kami itu yang sudah melakukan pengangga ran pelaksanaan ujian perangkat desa,” kata Kasi Bina Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Desa Dinas PMD Andre Firnando kemarin (26/4).
Andre menjelaskan, data tersebut meliputi Kecamatan Kanor 16 desa, Kecamatan Sumberrejo 17 desa, Kecamatan Bojonegoro 4 Desa, Kecamatan Baureno 16 desa, Kecamatan Tambakrejo 11 desa, Kecamatan Ngasem 17 desa, Kecamatan Kapas 7 desa, Kecamatan Sekar 6 desa, dan Kecamatan Ngraho 10 desa.
Andre memastikan, dari 181 lowongan perangkat desa, ternyata ujian dilaksanakan tidak serentak. Namun, bisa dilakukan serentak di setiap kecamatan. Hal itu menurutnya sesuai dengan peraturan daerah (perda). “Di peraturan dearah menyatakan jika lebih dari satu desa yang melaksanakan serentak di kecamatan difasilitasi oleh camat,” ujarnya.
Perbedaan itu menurut Andre karena dari tahap pelaksanaan dan pembentukan masing masing desa itu berbeda. Tetapi, kalau masih lingkup kecamatan bisa dimungkinkan digelar serentak. Seharusnya pengisian perangkat harus sudah dilaksanakan dua bulan setelah perangkat yang dahulu purna.
“Namun biasanya terkendala biaya dan peraturan yang belum ada, karena pembiayaan melalui APBDes,” ujarnya. Andre berharap pelaksanaan ujian perangkat berjalan dengan lancar. Panitia diberi tugas menyelenggarakan bertindak secara jujur dan adil agar tidak ada peserta ujian perangkat desa dirugikan.