Bojonegoro – Dua desa ring satu ladang minyak Banyu Urip, Blok Cepu, yaitu Desa Mojodelik dan Gayam, Kecamatan Gayam menjadi desa terkaya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Karena ke dua desa penghasil migas tersebut memiliki alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp 3 miliar pada tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Forum Indonesia untuk Transfaransi Anggaran (Fitra) Jatim menyebut anggaran sebesar itu bisa menjadi berkah bagi kedua desa untuk kesejahteraan masyarakatnya.
Koordinator Fitra Jatim, Dakelan mengatakan, alokasi dana desa mencapai Rp 3 miliar bisa menjadi berkah untuk Desa Mojodelik dan Desa Gayam di Kabupaten Bojonegoro.
“ADD yang besar harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk layanan dasar desa hingga pengembangan ekonomi lokal,” katanya seperti yang dilansir dari media Suarabanyuurip, Selasa (27/2/2024).
Dia mengatakan, perlu memiliki inovasi untuk menyusun program-program dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Desa juga perlu memiliki inovasi untuk menyusun program-program untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Yuntik Rahayu mengatakan, alokasi dana desa yang diberikan Mojodelik tentu untuk menunjang percepatan pembangunan di desa.
“Pemdes Mojodelik sebelumnya juga telah merealisasikan peralihan aset paving poros desa ke lorong-lorong jalan lingkungan di dusun. Termasuk proses pembangunan Kantor Balai Desa baru Mojodelik,” kata Yuntik Rahayu.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Perimbangan dan PAD lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro, Achmad Suryadi mengatakan, ADD yang diberikan kepada desa penghasil migas selalu meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya ADD tersebut, karena harga minyak mentah dunia naik.
“Sehingga pundi-pundi uang yang digelontorkan ke desa melalui ADD dipastikan meningkat,” katanya.
Dia mengatakan, pada 2022 lalu, nilai ADD Bojonegoro sebesar Rp 298 miliar naik menjadi Rp 403 miliar pada 2023 tahun kemarin. Kini ADD Bojonegoro pada tahun ini kembali meningkat menjadi Rp 438 miliar.
Suryadi menjelaskan dari total ADD itu, ada dua desa yang menerima alokasi sebesar Rp 3 miliar. Yakni Desa Mojodelik dan Desa Gayam yang merupakan desa penghasil migas.
“Diurutan ketiga ada desa Bonorejo yang menerima ADD sebesar Rp 1,7 miliar,” katanya.