Tes tertulis perangkat Desa Bedagung di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terpaksa diulang setelah peserta melayangkan protes karena merasa dirugikan dengan penilaian panitia. Camat Panekan Secondany Budi Wirawan mengakui, terdapat kesalahan dalam kunci jawaban yang dimiliki panitia. Panitia tes perangkat Desa Bedagung itu teledor membuat kunci jawaban.
“Saya menganggap panitia lalai. Ada beberapa kunci jawaban yang salah, tidak sesuai,” ujarnya di Kantor Camat Panekan, Rabu (7/4/2021). Keputusan itu diambil Secondany setelah memanggil ketua panitia tes dan kepala Desa Bedagung.
Untuk menjamin tes tertulis ulang berjalan kondusif, Kecamatan Panekan memilih lokasi penyelenggaraan ujian. Meski begitu, Secondany belum memastikan waktu penyelenggaraan tes ulang perangkat Desa Bedagung.
“Secepatnya meski demikian kita juga lihat kondisi dan penganggarannya ada atau tidak,” imbuhnya. Sebelumnya, peserta melayangkan protes kepada panitia tes perangkat Desa Bedagung pada Selasa (6/4/2021).
Dilansir dari kompas.com, sejumlah peserta seleksi perangkat Desa Bedagung, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melakukan protes kepada panitia penyelenggara karena tidak puas dengan hasil penilaian.
Sebanyak tujuh peserta meminta panitia melakukan pencocokan kunci jawaban dengan kertas tes milik peserta saat ujian pada Senin (5/4/2021). Panitia tes pun mempersilakan peserta melakukan pencocokan ulang dengan dengan kunci jawaban.
Dari hasil pencocokan ulang, salah satu peserta, Khusnul mengaku menemukan adanya kesalahan dari kunci jawaban yang dimiliki panitia.
“Dari materi pengetahuan desa ada 30 jawaban panitia yang tidak benar,” imbuhnya.
Sementara peserta lainnya, Titis yang melakukan pencocokan ulang mendapati kesalahan penilaian dari panitia. Pada pengumuman hasil tes tentang pengetahuan umum, Titis dinilai memiliki 14 jawaban benar. Saat dilakukan pencocokan ulang, ia memperoleh 38 jawaban benar.