Bengkulu – Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun 2023.
Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari itu, diikuti oleh kepala desa dan perangkat desa dari 56 desa 4 Kabupaten terpilih yaitu Mukomuko, Bengkulu Tengah, Seluma dan Kepahiang.
Dilansir dari laman infopublik, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadir langsung membuka acara mengatakan akan memberikan beasiswa Strata 1 (S1) kepada 100 kepala desa dan perangkat desa di seluruh kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
Program ini untuk meningkatkan kapasitas kepala pesa beserta perangkatnya dalam rangka mewujudkan tata kelola desa yang mumpuni.
“Kita programkan pertama tahun ini sudah 100 orang, berkerja sama dengan UT, bentuk kerja samanya itu untuk pembelajaran masa lampau, jadi Kepala Desa itu dihargai kemampuan dia memimpin, kemampuan mengelola keuangan itu sebagai mata kuliah, sehingga kuliahnya itu tidak 4 tahun bisa lebih singkat, anggaran sudah ada, tahun ini mulai berjalan,” jelas Rohidin.
Hal ini disampaikan Rohidin saat memberikan arahan pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa P3PD Tahun 2023, pada Kamis (21/9/2023).
Program ini akan berkolaborasi bersama Universitas Terbuka (UT) yang dimulai pada tahun 2023 ini hingga 2026 mendatang. Pendaftaran peserta dapat melalui Dinas PMD Provinsi Bengkulu tentunya akan melakukan seleksi bersama UT hingga nanti ditetapkan sebagai penerima beasiswa Gubernur Bengkulu.
“Pendaftaran di Dinas PMD, nanti Dinas PMD akan berkoordinasi dengan UT selaku Universitas yang kita lakukan kerja sama, baru diseleksi lulus berapa orang yang akan di-SK-kan oleh Gubernur untuk mendapatkan studi,” tambah Rohidin.
Gubernur Rohidin berpesan agar kepala desa mampu untuk mengindentifikasi potensi serta keunggulan dari Desa yang dia pimpin. Baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA), prospek pariwisata, juga di bidang wirausaha seperti hasil produk olahan.
“Harus dikenali betul potensi desa itu, jadi keunggulan desa itu dari ini sumber daya alam punya potensi apa, atau kalau tidak punya potensi SDA yang menonjol, coba kembangkan kira-kira kreativitas apa yang bisa dibuat di desa itu. Misalnya jenis produk makanan olahan, yang bisa dikerjakan di desa sehingga bisa menjadi sebuah komoditas unggulan,” pesan Rohidin.
Gubernur Rohidin mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan ini. “Ini kegiatan positif sekali, dari kementerian dalam negeri melakukan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa dan kelembagaan desa, ada kepala desa, sekretaris desa, BPD termasuk perangkat desa dan PKK,” pungkas Rohidin.