Datang menggunakan motor vespa, kedatangan Rendyta Witrayani Setyawan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, beberapa waktu yang lalu cukup menyita perhatian. Kedatangan Rendyta sendiri saat itu adalah untuk dilantik oleh Bupati Malang, HM. Sanusi sebagai Kepala Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung.
Dilansir dari malangtimes.com, Rendyta dilantik bersama 13 Kepala Desa lain setelah menang dalam Pilkades Antar Waktu beberapa waktu lalu. Jika pada umumnya seseorang menggunakan mobil saat akan menghadiri momen penting, Rendyta malah tak enggan datang dengan mengendarai motor vespa dengan menggunakan pakaian dinasnya sebagai Kepala Desa.
Tidak datang sendiri, Rendyta datang bersama 4 orang rekannya yang juga sama-sama mengendarai motor vespa. Kedatangannya yang dinilai cukup berbeda itulah yang membuatnya sempat mencuri perhatian.
“Vespa ini motor tua, yang unik tapi tidak pernah kehilangan semangatnya. Selalu ada dan ada terus. Dengan pembaharuan dan berbagai inovasinya, dan juga kesederhanaan bagi saya,” ujar wanita berkelahiran Malang 19 Mei 1994 ini.
Setelah resmi menjabat sebagai Kepala Desa Senggreng, sejumlah program juga telah ia siapkan untuk segera dapat digenjot. Termasuk program-program yang dirancang oleh Kepala Desa sebelumnya. Meliputi pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan kependudukan.
“Tentu sesuai amanahnya Pak Bupati, untuk mewakafkan waktu dan diri dengan mengabdi untuk Desa Senggreng,” ujar Rendyta.
Dirinya juga sedang memetakan terkait potensi di Desa Senggreng untuk dapat dikembangkan. Di mana menurutnya, hal itu juga telah masuk ke dalam visi misi Kepala Desa sebelumnya. Sehingga dirinya menilai bahwa sudah menjadi kewajiban untuk ia lanjutkan.
“Itu kan menjadi visi misi Kepala Desa selanjutnya, yaitu untuk mensejahterakan masyarakat. Jadi wajib untuk saya lanjutkan,” imbuh Rendyta.
Salah satu program soal kependudukan yang sedang ia rancang adalah pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) door to door. Program tersebut rencananya akan ia optimalkan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini. Dan akan ia optimalkan dalam program 100 hari kerja.
“Kami upayakan, warga cukup WA (WhatsApp) dan petugas kami akan datang ke rumah. Jadi gak perlu masyarakat susah-susah ke Kantor Desa. Bisa jadi saya turun langsung ke rumah warga untuk membantu pemberkasan,” pungkas wanita yang juga sedang menapaki karir politik dari Partai Gerindra ini.