Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Ade Yasin menguliahkan 165 perangkat desa di Institut Pertanian Bogor (IPB) University melalui program Sekolah Pemerintahan Desa pada 2022.
“Rencananya tahun 2022 kita akan kembali melaksanakan program Sekolah Pemerintahan Desa yang akan diikuti oleh 55 desa terdiri dari 165 orang, yaitu 55 kepala desa, 55 operator spasial, dan 55 operator sosial,” ungkapnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Seperti dilansir dari laman antaranews.com, langkah tersebut ia ambil setelah mewisuda 120 perangkat desa angkatan pertama Sekolah Pemerintahan Desa yang pelaksanaannya berlangsung sekitar enam bulan, sejak Juli hingga Desember 2021.
Ia menyebutkan bahwa Sekolah Pemerintahan Desa salah satu implementasi dari program Karsa Bogor Cerdas dan Karsa Bogor Maju. Program tersebut dibiayai APBD Kabupaten Bogor dengan tujuan meningkatkan tata kelola pemerintahan desa.
“Sekolah Pemerintahan Desa di Kabupaten Bogor merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang pelaksanaannya bekerja sama dengan IPB University,” kata Ade Yasin.
Ia berharap, program tersebut membawa perubahan besar untuk tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik, sehingga tercapai masyarakat desa yang maju dan sejahtera sesuai visi Kabupaten Bogor, yakni termaju, nyaman, dan berkeadaban. “Semoga para lulusan Sekolah Pemerintahan Desa ini mampu mengamalkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh demi kebaikan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa,” katanya.
Rektor IPB University Prof Arif Satria menyebutkan program kerja sama dengan Pemkab Bogor itu bertujuan meningkatkan kualitas SDM aparatur desa, sehingga peduli terhadap masalah data desa dan mampu membuat peta digital desa.
“Masalah desa adalah masalah data, bagaimana kita membangun data yang akurat, karena data yang akurat menjadi bahan perencanaan desa. Kalau data desa akurat, data kecamatan akurat, data kabupaten akurat, data provinsi akurat, data nasional akurat, maka perencanaan akan akurat,” kata dia.
“Semoga para lulusan Sekolah Pemerintahan Desa ini mampu mengamalkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh demi kebaikan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa,” katanya.
Rektor IPB University Prof Arif Satria menyebutkan program kerja sama dengan Pemkab Bogor itu bertujuan meningkatkan kualitas SDM aparatur desa, sehingga peduli terhadap masalah data desa dan mampu membuat peta digital desa.
“Masalah desa adalah masalah data, bagaimana kita membangun data yang akurat, karena data yang akurat menjadi bahan perencanaan desa. Kalau data desa akurat, data kecamatan akurat, data kabupaten akurat, data provinsi akurat, data nasional akurat, maka perencanaan akan akurat,” kata dia.