PURWOREJO – Sebanyak 240 peserta meriahkan kompetisi paduan suara dalam rangka memperingati Hari Lahir Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Kabupaten Purworejo. Acara ini diselenggarakan di Gedung Kesenian Wr. Supratman pada Minggu (14/7).
Ketua PPDI Purworejo, Erwan Widi Ashari, menyatakan bahwa lomba paduan suara ini melibatkan grup paduan suara dari 16 kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah dan mengungkap potensi seni dan budaya para perangkat desa.
“Setiap kecamatan wajib mengirimkan satu regu paduan suara untuk mengikuti lomba ini, dengan minimal anggota dalam satu regu adalah 25 orang,” katanya.
Lomba paduan suara ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Harlah PPDI ke-18. Sebelumnya, PPDI telah menyelenggarakan tasyakuran serta peluncuran sekolah dan pelatihan perangkat desa. PPDI Purworejo juga mengadakan lomba bola voli dalam rangkaian perayaan ini.
“Melalui lomba ini diharapkan seluruh kepengurusan di tingkat kecamatan mempunyai regu koordinator dan membentuk tim paduan suara kabupaten, dengan tujuan mempererat tali silahturahmi antar anggota PPDI dengan harapannya kedepan semakin solid. ” ucapnya.
Dari perlombaan paduan suara dalam rangka harlah Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupetan Purworejo, juara I diperoleh Kecamatan Pituruh, juara II Kecamatan Bener, Juara II Kecamatan Kaligesing dan untuk juara harapan I Kecamatan Kemiri, harapan II Grabag dan harapan III Purwodadi.
“Saya ucapkan selamat kepada pemenang paduan suara, semoga bisa mempertahankan dan menang lagi di tahun depan’.” imbuhnya.
Sementara itu Puncak Harlah akan diadakan pada 18 Juli mendatang dengan kegiatan Apel Bakti Pamong di Gedung Olahraga Sarwo Edi Wibowo. Acara ini akan dihadiri oleh 1500 anggota PPDI dari seluruh Purworejo.
“Kami juga akan mengundang para senior pamong yang sudah purna tugas. Kegiatan ini kami pusatkan di GOR Sarwo Edi Wibowo karena jumlah pesertanya banyak,” tambah Erwan.
Pada peringatan Harlah ke-18 ini, Erwan berharap seluruh perangkat desa di Kabupaten Purworejo dapat mengaktualisasikan peran pamong dengan baik. Pamong desa merupakan kekuatan sosial untuk memajukan Indonesia dari desa.
“Setiap pamong harus hadir di tengah masyarakat dan benar-benar mengabdi kepada desa,” ujarnya.
Dalam lomba yang berlangsung selama sehari penuh ini, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo, Wasit Diono. Ia mengapresiasi semangat para perangkat desa dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.
“Saya bangga dengan para pamong karena saya lahir dan besar dari seorang pamong. Ayah saya dulu juga perangkat desa. Jabatannya dulu adalah ili-ili irigasi, yang sekarang dikenal sebagai Kaur Pembangunan,” katanya.
Wasit berharap para pamong tidak pernah berhenti berkarya di desa masing-masing. Selama ini, perangkat desa terbukti menjadi garda terdepan dalam pembangunan.
“Contoh kecilnya adalah penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Nilai PBB sangat besar, dan penarikannya dilakukan oleh pamong desa. Jadi pamong memiliki jasa besar dalam penerimaan pajak daerah,” ujar Wasit lagi.
Ia juga berpesan kepada seluruh perangkat desa untuk melaksanakan tugas dengan baik dan selalu taat pada aturan agar tidak terjerat masalah hukum.
“Bekerjalah sesuai aturan, hindari yang dilarang agar bisa melaksanakan tugas hingga pensiun tanpa tersandung persoalan hukum,” katanya.