KERINCI – Ketua PPDI Kerinci, Aswardi menilai keterlambatan pencairan penghasilan tetap (siltap) yang mengalami keterlambatan sampai minggu terakhir di bulan Maret ini, merupakan satu hal yang klasik di Kerinci.
Aswardi membenarkan bahwa hingga saat ini Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan sumber anggaran dari siltap belum juga bisa dicairkan.
“Ini sudah akhir bulan ke tiga. Semestinya gaji perangkat desa itu cair setiap bulan,” ujar Aswardi seperti yang dikutip dari Tribunnews, Selasa (26/3/2024).
Aswardi menambahkan ADD sumber dari gaji perades dan BPD. Setiap desa terdapat 10 orang perades dan 5 orang BPD. Artinya dari 285 desa di Kerinci terdapat 4.000 lebih perades dan BPD yang belum terima gaji.
“Sebentar lagi mau lebaran, tentu kami sangat membutuhkan gaji tersebut,” tuturnya.
Disinggung apa penyebab sehingga ADD belum bisa dicairkan.
“Info yang kami dapatkan karena perbup belum siap,” kesalnya.
Keterlambatan pencarian ADD lanjutnya, di kabupaten Kerinci sudah merupakan hal klasik. Hampir setiap tahun hal itu terjadi, yang tentunya sangat merugikan perades dan BPD.
“Setiap tahun selalu terlambat seperti ini. Dengan alasan yang sama karena perbup belum siap. Kalau tahu setiap tahun kendalanya perbup, seharusnya lebih awal disiapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sementara itu Kepala DPMD Kabupaten Kerinci, Syahril Hayadi melalui Kabid Pemdes Kemdevid dikonfirmasi menyebutkan proses pencarian saat ini masih menunggu persetujuan Mendagri
“Masih menunggu persetujuan Mendagri untuk penandatanganan perbup oleh Pj Bupati,” kata Kemdevid, Selasa (26/3/2024).
Disinggung kenapa prosesnya cukup lama, apa lagi kini telah memasuki akhir bulan ketiga. Kemdevid menjelaskan hal itu karena proses pembahasan Perbup nya di provinsi dan persetujuan harus dari Kementerian Dalam Negeri.
“Proses pembahasannya di provinsi,” sebutnya secara singkat.