Koperasi Perangkat Desa Pertama Kali Di Indonesia, Ternyata Berdiri Di Kota Ini

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, Seratus Tahun Koperasi di Indonesia). Raden Ngabai Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan teman-temannya Mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya dan para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang.

Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang pokok – pokok perbankan, diberi nama De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden = Bank Simpan Pinjam para priyayi Purwokerto. Atau dalam bahasa Inggris the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants.

Sementara itu, Koperasi yang khusus bagi perangkat perangkat desa di Indonesia pertam kali berdiri pada 10 Mei 2022, tepatnya di Kabupaten Bantul. Koperasi ini di inisiatipi oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul.

Berikut ini berita tentang pendirian koperasi tersebut yang dilansir dari laman bantulkab.go.id pada tanggal 12 Mei 2008.

Asosiasi Pemerinath Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul membuat terobosan dengan mendirikan koperasi perangkat desa pertama di Indonesia yang diresmikan Bupati Bantul Drs. HM. Idham Samawi. Peresmian pendirian koperasi itu ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembukaan selubung papan nama koperasi di Jalam Ring Road Timur, Dusun Gandekan, Trirenggo, Sabtu (10/5). Sebagai modal awal, bupati menyerahkan Rp. 500 juta yang berasal dari Dana Abadi Desa (DAD) yang selama ini disimpan di Bank Bantul.

Hadir dalam acara tersebut Sekjen. DPP Apdesi Ipin Arifin S. Sos, Ketua DPD Apdesi DIY Sukro Nur Hardjono, Ketua Apdesi Bantul Jiyono, S. Sos. Dan pengurus, para ka dinas/instansi, camat, lurah desa se Bantul beserta para perangkat desa.

Saya memberikan apresiasi yang besar terhadap pendirian koperasi ini. Semoga bisa meningkatkan kesejahteraan para perangkat desa. Modal awal saya ambil dari DAD sebesar Rp. 500 juta, jika nanti kiberja koperasi ini bagus akan kami tambah lagi dari sisa DAD sebesar Rp. 1 miliar. kata HM. Idham Samawi. Penambahan tersebut akan dilakukan jika koperasi itu sudah membuktikan kiprahnya.

Selain modal awal dari DAD, pada saat itu bupati menyatakan diri masuk sebagai anggota luar biasa dengan memberikan tabungan suka rela dari kontong pribadi sebesar Rp. 10 juta. Sedangkan Jiyono berharap, pendirian koperasi yang anggotanya terdiri dari kepala desa, sekdes dan dukuh ini dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan perengkat itu sendiri. Setidaknya saat ini tercatat ada 3.000 perangkat desa se Bantul.

Saya berharap langkah ini bisa diikuti oleh Apdesi di wilayah lain di DIY dan bahkan seluruh Indonesia, agar kesejahteraan perangkat desa lebih terjamin, ujarnya.

Sedangkan Ipin Arifin mengatakan, koperasi perangkat desa secara formal selama ini memang belum pernah ada. Sehingga langkah yang diambil Apdesi Bantul sangat bagus dalam rangka peningkatan kesejahteraan perangkat desa kedepan. Nantinya ini menjadi contoh untuk daerah yang lain di seluruh Indonesia. katanya. Ketua DPD Apdesi DIY Sukro Nur Hardjono mengaku langkah Apdesi Bantul patut mendapat acungan jempol dan menjadi contoh daerah lain.

About admin

Check Also

Dibuka Bupati, PPDI Kabupaten Bungo Sukses Selenggarakan Rakerda

BUNGO – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-III Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Bungo resmi …

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *