Bupati Donggala, Kasman Lassa menahan BLT dan gaji perangkat desa yang ada di wilayah kepemimpinannya. Akibat dari dana BLT dan gaji para perangkat desa yang tak dicairkan, seorang Kades Marana yang bernama Lutfin terpaksa mengemis di jalanan.
Tak hanya itu, Kades Marana juga mengemis di sejumlah rumah warga lantaran gajinya yang ditahan oleh Bupati Donggala. Dilansir dari iNSulteng, Kades Marana tengah mengenakan baju seragam saat melakukan aksi galang dana tersebut.
“BLT tak dicairkan Bupati Donggala. Kepala Desa Marana terpaksa mengemis di jalan,” demikian judul video yang beredar dan tayang di Kanal Youtube Uwe Mapane.
Sejumlah pengguna jalan antusias memberikan sumbangan seadanya, termasuk warga-warga di Desa Marana juga antusias memberikan sumbangan untuk dibagikan kembali ke masyarakat yang membutuhkan.
Masyarakat bersama Kades juga menuliskan sepanduk yang isinya menceritakan penderitaan rakyat di Desa Marana, Kabupaten Donggala.
“Wahai bapak Presiden Jokowi lihatlah penderitaan Kami masyarakat Desa Marana yang di Zolimi,” demikian bunyi tulisan dalam sepanduk itu.
Kabarnya honor prangkat Desa Marana juga tidak terbayarkan akibat DD dan ADD diduga di tahan Bupati Donggala.
Sebelumnya, Kepala Desa Marana, Lutfin, S. Sos telah melaporkan Bupati Donggala Kasman Lassa, atas dugaan tindak pidana khusus di Tipikor Polda Sulteng, Kamis 1 Juli 2021.
“Laporan itu berkaitan dengan di tahannya Dana Desa dan ADD untuk Desa Marana,” kata Lutfin.
Kades menjelaskan sedikit soal permasalahan di Desa Marana, sejak dirinya dilantik sebagai Kades defenitif 29 Juli 2020 sampai saat ini, seluruh perangkat desa, BPD, dan lembaga kemasyarakatan lainnya belum menerima gaji.
“Dan termasuk tunjangan, termasuk BLT COVID-19 belum cair,” beber kades.
Kata dia, hal itu karena DD dan ADD Desa Marana di tahan oleh Bupati Donggala walaupun semua syarat pencairan sudah dipenuhi.
“Semua syarat pencairan anggaran telah kami penuhi semua,” kata Lutfin.
Sementara itu Bupati Donggala Kasman Lassa yang dihubungi melalui telepon untuk kepentingan konfirmasi tidak merespon.