Tuban – Cahyo Hermawan seperti disambar petir di siang bolong saat mengetahui isi saldo rekening tabungannya di bank membengkak menjadi Rp 14.8 triliun.
Dilansir dari jpnn.com, peristiwa tersebut dialami Cahyo saat ia hendak mengambil uang di salah satu bank pelat merah di Kabupaten Tuban pada 12 September 2022. Semula perangkat Desa Sambongrejo, Kecamatan Semading, Kabupaten Tuban, itu hendak mengambil uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM).
Kala itu di rekeningnya masuk uang sebesar Rp 506.000, yang dikirm temannya. Namun, ia mengurungkan niat mengambil uang dari ATM dan memilih menggunakan buku tabungan. “Saya lupa PIN (personal identification number, red) kartu ATM,” ujarnya kepada JPNN.com, Rabu (28/9).
Dia kemudian mendatangi teller bank untuk mengambil uang secara manual dan mencetak saldo ke buku tabungannya. Memang dana yang dikirim oleh temannya itu telah masuk ke rekening Cahyo. Namun, alangkah terkejutnya perangkat desa yang menjabat kepala urusan keuangan di Desa Sambongrejo saat melihat nominal yang ada di buku tabungan.
Saldo yang tercetak di buku tabungannya itu berjumlah Rp 14.885.530.818.456.
Cahyo yang merasa kebingungan bercampur khawatir lantas menanyakan hal itu kepada teller bank yang melayaninya. Dia menuturkan teller bank tersebut mengatakan ada kesalahan yang disebabkan sistem di komputer bank sedang bermasalah.
“Tiba-tiba teller langsung mencoret buku tabungan saya dengan nominal Rp 14,8 triliun yang tercetak itu dengan alasan komputer sedang eror,” kata Cahyo.
Meski demikian, Cahyo tetap mempertanyakan alasan pihak bank mencoret buku tabungannya. Dia beralasan tidak ada uang keluar dari rekeningnya.
Cahyo menegaskan bukan hanya dirinya yang mengalami hal itu. Dia merujuk pemberitaan tentang pegawai di Sekretariat DPRD Buol, Sulawesi Tengah, yang juga mengalami hal serupa. Nominal yang ditransfer pun sama dengan yang ada di rekening Cahyo.
“Ini aneh,” ucapnya. Kasus serupa juga dialami NS, seorang honorer di Sekretariat DPRD Buol, Sulawesi Tengah. Saldo di rekening tabungannya juga bertambah menjadi Rp 14,8 triliun.