KEBUMEN – Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyarankan bahwa pengelolaan objek wisata yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen dapat lebih optimal jika diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes/Bumdesma) atau pihak swasta. Pandangan ini disampaikan saat perayaan ulang tahun ke-18 Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Alun-alun Prembun pada hari Minggu, 30 Juni.
Arif Sugiyanto menyoroti bahwa banyak destinasi wisata yang dikelola oleh Pemkab Kebumen saat ini kurang terurus dengan baik, mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung secara bertahap. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan perbaikan dalam tata kelola untuk membangkitkan kembali daya tarik wisata tersebut.
“Kami mendorong agar objek wisata milik Pemkab Kebumen bisa dikelola oleh Bumdesma atau bahkan oleh pihak swasta,” ujar Bupati Arif.
Menurutnya, jika pengelolaan dilakukan hanya dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), ruang geraknya akan terbatas. Sebaliknya, jika dikelola oleh swasta, akan lebih banyak fleksibilitas dalam pengembangan, baik dari sisi anggaran maupun pengelolaannya.
“Dengan melibatkan investor, pengembangan bisa dilakukan dengan lebih leluasa. Pemkab tetap akan mendapatkan manfaat melalui pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi yang dibayar oleh pengelola,” jelasnya.
Sejumlah objek wisata milik Pemkab Kebumen saat ini telah dikelola oleh Bumdesma atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Contohnya, Pantai Pandankuning di Petanahan yang dikelola oleh Bumdesma Bodronolo, dan pemandian air panas Krakal yang dikelola oleh BUMD PT Aneka Usaha Kebumen Jaya.
“Pantai Suwuk dan Goa Jatijajar juga sedang dalam proses kontrak untuk dikelola oleh pengusaha lokal Kebumen,” tambahnya.
Bupati juga menyatakan bahwa jika tidak dikelola oleh pihak ketiga, ada kemungkinan objek wisata tersebut akan digratiskan. “Contoh konkretnya adalah Pantai Logending, di mana nanti kami berencana untuk menggratiskan aksesnya, hanya dikenakan biaya parkir. Hal ini akan menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan keuntungan bagi pedagang kecil di sekitar,” jelas Arif Sugiyanto.