Selesai Pembahasan Revisi UU Desa Di Baleg, Besok Kepala Desa Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa Di DPR

SERANG – Para Kepala Desa alias Kades se-Provinsi Banten, bakal melakukan aksi unjuk rasa ke DPR RI, Jakarta pada 5 Juli 2023 mendatang.

Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Banten, Rafik Rahmat Taufik mengatakan, dalam aksi tersebut, rencananya akan ada sekitar 19 ribu massa aksi dari Banten, yang terdiri dari kepala desa dan aparat desa lainnya.

Dilansir dari tribunnews.com, aksi itu akan dilakukan berdasarkan hasil Rakerda Apdesi Provinsi Banten yang digelar pada Minggu (2/7/2023), di Anyer, Kabupaten Serang.

“Jadi salah satu bahasan di Rakerda itu salah satunya untuk rencana aksi unjuk rasa ke DPR pada tanggal 5 Juli,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Dalam Rakerda itu, kata dia, pihaknya telah membahas beberapa point terkait revisi Undang-undang Desa, Nomor 6 Tahun 2014.

Menurutnya dalam revisi Undang-undang tersebut, ada beberapa poin yang dirasa kurang ada keberpihakan ke kepala desa.

“Bukan hanya isu soal masa jabatan kades diperpanjang sembilan tahun, terkait isu sembilan tahun DPR kan mengatakan akan berlaku surut, jadi itu bukan persoalan bagi kepala desa,” katanya.

Akan tetapi, kata dia, ada beberapa poin-poin lain yang menjadi persoalan yang dibahas oleh Apdesi Provinsi Banten.

“Contoh misalkan terkait soal pertanggungjawaban kepala desa ke bupati, itu kan sudah jelas harus diubah yah,” katanya.

“Karena presiden, gubernur, bupati itu kan bertanggung jawab ke DPR ke DPRD, maka desa juga, karena proses politiknya sama ya harusnya bertanggung jawabnya, jangan ke bupati tapi ke BPD dan ke masyarakat,” sambungnya.

Rafik menegaskan, bahwa dalam aksi ini yang paling penting adalah memperjuangkan terkait revisi UU desa asas subsidioritas dan rekognisi agar terus terjaga.

“Masa jabatan sembilan tahun harus berlaku surut, dan dana desa dari APBN 10 persen atau minimal 5 M/tahun,” katanya.

Kemudian pihaknya juga meminta agar dana alokasi khusus (DAK) afirmasi khusus untuk desa. Supaya desa bisa diberi dana khusus diluar alokasi dana desa (ADD).

“Kemudian kepala desa jangan mudah dikriminalisasi oleh APH / prinsip pendampingan dan kesetaraan dibutuhkan,” ungkapnya.

About admin

Check Also

Pembangunan Kantor Sekretariat PPDI, Ditandai Peletakan Batu Pertama Oleh Pj Bupati Cirebon

CIREBON – Pj Bupati Cirebon, Wahyu Wijaya melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor sekretariat PPD …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *