Palembang – Menghadapi tantangan kedepan yang membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, Perangkat desa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), mendapatkan ilmu yang berkelas untuk membangun desanya.
Pelatihan Teknik Infrastruktur Desa, dari kerja sama Pemkab Muba, Harian Sumatera Ekspres dan Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo) Sumsel.
Pelatihan gelombang ke-2, diikuti 266 peserta dari 133 desa wilayah 10 kecamatan di Musi Banyuasin. Yakni, Kecamatan Tungkal Jaya, Babat Toman, Bayung Lencir, Batang Hari Leko, Lais, Lalan, Sungai Lilin, Sekayu, Sanga Desa, dan Lawang Wetan.
“Ini hari kedua gelombang ke-2. Kelanjutan dari gelombang ke-1 lalu. Materi yang diberikan sama,” ucap GM Sumatera Ekspres, Hj Nurseri Marwah, di Hotel Beston, Palembang, Sabtu, 2 Maret 2024, seperti yang dilansir dari media sumateraekspres.
Koordinator mentor pelatihan teknik infrastruktur desa dari Inkindo Sumsel, Kemas Muhammad Erwin, menjelaskan materi yang diberikan selama pelatihan di hari pertama, soal pengenalan umum teknik bangunan, materi survei dan pengukuran. ”Berikut cara penggambaran, membaca gambar,” jelasnya.
Hari kedua, materi menghitung volume, membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB), membuat RKS dan spektek, dan materi terakhir membuat progres pekerjaan. “Hari ketiga atau terakhir, diberikan post test dan kerja kelompok,” paparnya.
Kata Kemas, membaca gambar dan membuat gambar, merupakan korelasinya antara materi 3 dan 4 yang merupakan lanjutan modul 1 dan 2. Dalam materi ini para peserta diajarkan bagaimana dasar-dasar membaca gambar teknik bangunan sederhana.
Bagaimana membaca denah, membaca gambar potongan, gambar detil-detil. Sementara materi ke 4 peserta diajak untuk membuat gambar.
“Target kita bisa membuat gambar denah, tapi denah rumah sederhana. Paling tidak as bangunan rumah sederhana. Detil pondasi, dan membuat gambar detil pondasi. Kemudian menggunakan skala,” ucapnya
Dengan 2 materi itu, paling tidak nantinya peserta akan bisa membaca gambar. “Kegiatan ini bertujuan, meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam hal membaca gambar kerja,” tambah Kemas.
Setelah selesai mengikuti pembelajaran peserta dapat mengimplementasikan gambar kerja ke dalam proses pelaksanaan di lapangan secara benar. Lalu menjelaskan istilah-istilah dalam gambar bangunan.
Kemudian, mampu menjelaskan secara benar arti dan fungsi gambar bangunan. “Tak kalah penting, mengetahui dan mengaplikasikan pekerjaan sesuai gambar kerja atau rencana,” ucapnya lagi.
Menurutnya, cara membaca gambar adalah cara atau usaha seseorang agar mengerti dan menguasasi gambar sebuah desain bangunan.
Dengan tujuan untuk mempermudah bagi para pelaksana (mandor, kepala tukang, tukang, pekerja) melaksanakan proyek di lapangan. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pekerjaan
“Membaca gambar merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki agar dapat menvisualisasikan gambar, menginterpretasikan gambar dan mencocokkan gambar dengan kondisi pekerjaan di lapangan sehingga pekerjaan di lapangan dapat sesuai dengan perencanaan,”terangnya
Membuat gambar bertujuan meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam hal membuat gambar kerja atau gambar teknis .
“Mereka nanti mampu menggambar atau merencanakan secara benar (khususnya menggambar denah, potongan dan detail pondasi suatu bangunan sederhana),”katanya lagi.
“Manfaatnya dengan adanya gambar teknis, diharapkan perencanaan pembangunan lebih tepat dalam hal volume, sehingga dapat menghindari perbedaan volume pekerjaan antara RAB dan lapangan ,” tandasnya.
Sementara itu pelatihan gelombang pertama yang dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni didampingi Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud 26 Januari. Penutupan pelatihan gelombang pertama, dilakukan Kamis malam, 29 Februari 2024.
Hadir Kepala Dinas PMD Muba Drs Erdian Syahri MSi diwakili Kabid Pemberdayaan Masyarakat, Pendayagunaan SDA dan TTG, Rusmin Nuryadin SH MH. “Diharapkan materi-materi sederhana itu dapat dipahami dan diterapkan para peserta di desa masing-masing,” kata koordinator mentor dari Inkindo Sumsel, Kemas Muhammad Erwin ST.