Temanggung – Kepala desa dan perangkat desa, sebagai garda terdepan dalam pemerintahan tingkat desa, diharapkan terus memperbaiki kapasitas dan kinerjanya. Dengan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi di era modern ini, kemampuan untuk berinovasi dan bekerja secara efektif sangat diperlukan.
Pesan ini disampaikan dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan Anggaran (PKA) Desa se-Kecamatan Jumo untuk Tahun Anggaran 2024, yang diadakan di Balai Diklat Soropadan, Kecamatan Pringsurat, pada Jumat malam (7/6/2024).
Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas baik secara individu maupun kelembagaan di tingkat desa. Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara semua elemen desa dalam menjaga stabilitas dan mengarahkan program pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
“Pelaksanaan pembangunan di desa harus mengikuti anggaran yang telah ditetapkan dalam APBDes. Kaur dan Kepala Desa perlu tertib dalam administrasi dan segera melaksanakan program yang sudah direncanakan agar perekonomian desa tetap berjalan dan ekonomi masyarakat desa terus bergerak maju,” ujar Hary Agung.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Temanggung, Pj Bupati juga menekankan pentingnya langkah-langkah untuk mengurangi angka stunting dan kemiskinan ekstrem di desa.
Lebih lanjut, Hary Agung mengingatkan agar setiap desa terus berinovasi namun tetap mempertahankan ciri khas atau keunikan masing-masing. Menurutnya, setiap desa memiliki potensi dan keunggulan tersendiri yang bisa dikembangkan tanpa harus meniru desa lain secara mentah-mentah.
“Program inovasi desa sangat penting, namun inovasi tersebut harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki desa. Misalnya, jika satu desa membangun kolam renang, bukan berarti semua desa harus melakukan hal yang sama. Kita harus memahami potensi apa yang ada di desa masing-masing dan mengembangkannya dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, saya minta para Kepala Desa dan perangkat desa untuk mendukung inovasi sesuai dengan RPJMDes,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hary Agung juga menyampaikan mandat kepada pemerintah desa untuk terus berpartisipasi dalam penanganan masalah stunting dan kemiskinan ekstrem. Pemkab Temanggung akan melakukan evaluasi berkala terhadap upaya penurunan kedua masalah ini dengan target mencapai angka 0%.
“Kami akan terus mengevaluasi penanganan stunting, dengan melibatkan ‘bapak stunting’ yang akan mendampingi dua desa per kecamatan selama sembilan bulan. Dengan kerjasama antara camat dan kepala desa, serta dukungan dari kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan menjadi ‘bapak asuh’ stunting untuk minimal satu desa, kami yakin angka stunting dapat turun hingga 9%-10% di tahun 2024. Kemiskinan ekstrem, yang saat ini berada di angka 0,33%, juga diharapkan dapat mencapai 0% tahun ini,” jelasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat membekali para kepala desa dan perangkat desa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pembangunan desa yang semakin kompleks dan dinamis.