POSO – Pemerintah Kabupaten Poso terus meningkatkan efisiensi dan kinerja perangkat desa dalam pengelolaan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan secara berkelanjutan melalui kegiatan sosialisasi yang komprehensif.
Acara sosialisasi ini mencakup berbagai topik penting seperti BPJS Ketenagakerjaan, pengelolaan aset desa, serta strategi penurunan angka stunting dan kemiskinan. Kegiatan ini berlangsung di Torulemba Rujab Bupati Poso, Jl Tadulako, Kelurahan Kasintuwu, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (19/6/2024).
Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh perangkat desa dan kepala Puskesmas se-Kabupaten Poso. Markus Wutabisu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memacu optimalisasi kinerja pemerintah desa dalam memanfaatkan potensi ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan desa secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Markus menekankan pentingnya penanganan masalah stunting yang harus menjadi prioritas dan diselesaikan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Kolaborasi antara individu, komunitas, dan sektor swasta sangat diperlukan, sejalan dengan strategi nasional yang telah ditetapkan melalui lima pilar utama dalam pencegahan dan penanganan stunting,” ujar Markus.
Kelima pilar yang dimaksud mencakup komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan perubahan perilaku, konvergensi dan koordinasi program dari tingkat pusat, daerah hingga desa, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan.
Selain itu, penanganan aset desa dan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi fokus utama, mengingat peran penting keduanya dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat kinerja perangkat desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Poso.