Penambahan Dana Desa, Jebakan Atau Tantangan Pemerintah Desa?

Pemerintah Desa adalah kelompok penyelenggara urusan pemerintah terkecil tapi juga terbanyak dan bertaburan hingga keseluruh pelosok tanah air, lebih mudah dilihat, lebih mudah didengar, lebih mudah diraba karena jangkauan ribuan pasang mata dan ribuan pasang telinga lebih dekat dan lebih kentara.
Apalagi dengan penambahan masa jabatan Kades dan rencana penambahan besaran Dana Desa yang akan ditransfer langsung ke desa-desa, ini jadi perangsang dan penguat daya pikat puluhan ribu bahkan jutaan otak ngeres untuk mengomentari sinis dan mencurigai para pelaku Pemerintah Desa, bahkan bagi para pelaku Pemerintah Desa pemilik otak mesum, angannya sudah terbang melayang-layang ke angkasa bersama uang bermilyar-milyar per desanya…

Saya membacanya ini adalah sesuatu yang justru bisa berdampak buruk kepada tata kelola Pemerintah Desa terutama soal anggaran, ini amat dirasakan sekali oleh para Perangkat Desa, energi mereka akan semakin terkuras mengelola dana yang semakin besar ditengah krisis kepercayaan kepada Pemerintah Desa yang sepertinya memang disengaja, biar rakyat desa semakin sibuk memerangi aparaturnya sendiri yang sudah jelas-jelas ada ditengah-tengah mereka yang siap melayani 24 jam dalam sehari, gegara Bansos misalnya banyak orang yang dikecewakan, gegara program-program titipan yang memangkas kedaulatan desa misalnya pelaksanaan Musyawarah Desa menjadi hanya basa basi karena anggaran sudah terpetak-petak prioritas penggunaannya, dll.

Bertambahnya Dana Desa, semacam jerat tali yang sengaja dipasangkan ditengah-tengah butiran-butiran menir yang dihempaskan ke daratan, akan ada ayam atau burung-burung yang terjerat…
Ini adalah kesengajaan…!!!
Ini adalah jebakan…!!!
Ini adalah pengalihan pusat perhatian…!!!
Biar berjuta pasang mata dan telinga menukik tajam mengarah kearah Pemerintah Desa, sementara para dedengkot rampok yang sesungguhnya bisa lebih santai menggondol kekayaan negara, menguras bahkan menjual kekayaan negara kepada pihak asing yang bukan demi rakyat…

Semakin banyak Kades dan Perangkat Desa yang ditangkap,semakin banyak orang yang asyik membaca beritanya, semakin banyak orang yang berkomentar sangar dan menyeramkan, semakin banyak orang yang berpikiran kotor tentang Pemerintah Desa, maka akhirnya Pemerintah Desa digeneralisir semuanya garong…!!! Kalau sudah begini, “terlanjur basah… ya sudah basah sekali…
didepan orang kau tega memfitnah aku, padahal fitnah lebih kejam dari membunuh” begitulah menurut penggalan syair sebuah lagu dangdut lawas.

Pemerintah Desa semakin sibuk menangkis serangan tudingan, cacian, makian, sementara para dedengkot rampok kekayaan negara bisa lebih santai minum kopi sambil menonton acara di tv tentang penangkapan para Kades dan Perangkat Desa gegara memakan uang recehan…

Opini ini ditulis oleh Kang Bilih Peryogi, Perangkat Desa dari Desa Nagrak Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.

About admin

Check Also

Pemerintah Desa Dengan Adanya UU Desa, Berdaya, Diberdayakan Atau Terperdaya?

Pemerintah Desa saat ini para pelakunya terdiri dari “orang-orang swasta”, berbeda dengan struktur Pemerintah diatasnya …

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *