Wonogiri – Pelayanan masyarakat di Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri sudah sejak Desember 2023terakhir dilakukan di Kantor Kecamatan Paranggupito.
Perangkat desa hingga kini belum mau berkantor di Balai Desa dikarenakan hubungan kerja dengan Kepala Desa Ketos, kurang harmonis.
“Saat ini perangkat Desa Ketos masih berkantor di Kantor Kecamatan Paranggupito. Persoalannya memang belum selesai. Saya belum bisa ngomong banyak karena itu kebijakan Bupati,” kata Catur seperti yang dikutip dari Solopos.com, Jumat (12/1/2024).
Catur Susilo Prono menambahkan pelayanan masyarakat Desa Ketos masih dilakukan di Kantor Kecamatan Paranggupito sejak 21 Desember 2023.
Catur juga mengaku belum bisa memastikan kapan para perangkat Desa Ketos itu kembali berkantor di Kantor Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri. Kendati demikian, dia memastikan pelayanan masyarakat Desa Ketos masih berjalan lancar tanpa kendala. Para perangkat desa pun masih bekerja seperti biasa.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri sendiri sudah dua kali memediasi kades dengan perangkat Desa Ketos yakni pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pun dilibatkan dalam mediasi itu. Namun, upaya mediasi itu belum membuat hubungan kerja antara kepala dan perangkat Desa Ketos membaik.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan masalah internal Pemerintah Desa Ketos timbul lantaran pola komunikasi Kades Ketos, Sukatno, yang dinilai tidak memberikan kenyamanan bagi perangkat desa.
Para perangkat Desa Ketos kemudian memilih berkantor di Kantor Kecamatan Paranggupito karena rasa tidak nyaman tersebut.
“Ini sikap kepala desa soal manajerial SDM [sumber daya manusia]. Orang Jawa itu kan ada kulturalnya. [Perangkat desa] merasa tidak nyaman. Hal-hal seperti ini sudah kami sampaikan kepada kepala desa untuk segera memperbaiki sikap,” kata Joko Sutopo.
Kepala Desa Ketos, Sukatno, dikutip dari solopos pada Jumat (12/01/2024), membenarkan perangkat Desa Ketos sampai saat ini masih berkantor di Kantor Kecamatan Paranggupito.
Kepala desa yang baru menjabat satu periode itu tidak menguraikan lebih lanjut permasalahan antara dirinya dan perangkat desa.
“Saya juga tidak tahu mengapa mereka itu memilih berkantor di sana,” kata Sukatno yang akrab disapa Singkek.