Purwakarta – Jiwa nasionalis seorang H. Dedi Mulyadi terusik saat mendapati bendera Merah Putih di Kantor Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, kondisinya memprihatinkan. Sobek dan lusuh.
H. Dedi Mulyadi adalah Anggota DPR RI periode 2019–2024 dari daerah pemilihan Kabupaten Purwakarta, Bekasi, dan Karawang. Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai bupati Kabupaten Purwakarta yang dilantik pada tanggal 13 Maret 2008.
Dilansir dari purwakartapedia.com, Kang Dedi (sapaan akrab beliau) yang habis bersih-bersih dan menata Alun-alun Wanayasa bersama Satpol PP, mendadak langsung menggelar upacara penurunan bendera di halaman kantor desa tersebut.
Sekretaris Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ciut saat ditegur oleh anggota gegara perkara bendera yang lusuh tersebut.
Bergerak sebagai petugas upacara adalah tiga personel Satpol PP Purwakarta. Kang Dedi membina langsung upacara ini. Kang Dedi mengarahkan agar penurunan bendera dilakukan secara benar, estetik, dan terhormat.
Dengan sikap sempurna, ketiga personel Satpol PP tersebut berbaris, dan akhirnya berhasil menurunkan bendera, setelah mencobanya berulang-ulang kali lantaran gugup.
Kendati mendadak dan sederhana, prosesi penurunan bendera berlangsung khidmat. Kang Dedi memberikan hormat, begitu juga dengan warga yang menonton di sekeliling kantor desa.
TATA KELOLA BENDERA
Setelah penurunan bendera, Kang Dedi berbicara dengan aparat desa setempat. Ia mempertanyakan tata kelola bendera di kantor tersebut.
“Tahu tidak tata kelola bendera? Pagi-pagi bendera harus naik jam berapa?” ujarnya.
Kemudian, ia tidak habis pikir dengan penampakan kayu panjang yang mengait di antara tiang bendera dengan tiang reklame.
Kang Dedi mengkomplain tiang bendera berada tepat di belakang tiang reklame, sehingga tidak terlihat.
“Naha ari maneh. Penghargaana ka bendera mana” ujar Kang Dedi, heran.
GANTI YANG BARU
Kepada Kang Dedi, sekretaris Desa mengaku hanya menaikkan dan menurunkan bendera setahun sekali yakni pada bulan Agustus saja.
Mendengar pengakuan ini, Kang Dedi mengingatkan agar aparatur desa menjalankan tata kelola bendera dengan benar.
Setiap hari bendera harus dinaikkan pada pagi hari dan juga diturunkan pada sore harinya.
Sebab menurutnya, bendera tdak boleh dibiarkan begitu saja kehujanan, apalagi sampai sobek dan lusuh.
Kang Dedi lantas memberikan sejumlah uang untuk membeli bendera Merah Putih yang baru, yang bagus dan besar, lengkap beserta tali kabel pengereknya.
Ia juga menyarankan agar tiang bendera dipindah lokasi sehingga penampakan bendera tidak terhalang papan reklame.
“Masa tiang bendera kalah sama billboard,” ujarnya.