Resmikan Laboratorium Administrasi Pemerintah Desa, Bupati Batang Berharap Menjadi Pusat Penyelesaian Masalah Perangkat Desa

Batang – Sebuah ruangan  Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menjadi Laboratorium Administrasi Pemerintahan Desa (LAPD)

“Ini adalah sebuah sistem baru yang diadopsi dari aturan aturan, lalu kita sebut laboratorium administrasi pemerintah desa,” kata Bupati Batang Wihaji usai peresmian, Kamis (27/5) sore.

Dilansir dari rmoljateng.com, Ia mengatakan tujuan berdirinya laboratorium ada tiga hal yaitu tempat edukasi. Kedua untuk mengecek administrasi desa agar tidak ada masalah di kemudian hari.

“Seperti kita mengecek penyakit di lab penyakit. Kita kenapa sakit? Kita cek lab lalu oh  ternyata dia kolestrol, dia asam urat.Misalnya ada sesuatu masalah, kita masukkan ke sini dan diketahui penyakitnya, misal  laporannnya kurang beres dan sebagainya,” urainya.

Masalah yang muncul di administrasi desa akan terlihat berdasarkan aturan yang sudah ada.

Ia mengatakan, selain indikator juga ada variabel-ariabel yang muncul dalam kebijakan.

Apapun kebijakannya, laboratorium itu sudah mengukur semua di dalam aturan dan diterbitkan dalam bentuk buku.

“Yang ketiga jadi baru tempat riset. Semangatnya  Ini untuk memperbaiki administrasi desa,” jelasnya.

Tujuan akhirnya, menyempurnakan agar ke depan lebih baik di tingkat administrasi pemerintahan desa.

“Bukan tidak mampu,barangkali ada yang satu dua yang tidak paham, atau satu dua yang kurang fokus,” jelasnya.

Ia berharap dengan adanya laboratorium itu bisa mencegah masalah hukum di dalam administrasi pemerintah desa. Baginya, pemerintahan selalu ada dua problem yaitu sistem dan orang.

“Kalau sistem baik tapi,orangnya tidak komitmen tidak bisa. Keduanya yang penting. Sistemnya kita perbaiki makanya lahirlah laboratorium. Lalu orangnya ini step by step karena  Merubah pemikiran butuh waktu,” ujarnya.

Kepala Dispermades Batang, Agung Wisnu Barata menambahkan laboratoriumnya sebagai wadah menyelaraskan perubahan.

“Alam selalu berubah karena  dunia tidak ada yang tetap. Yang tetap itu perubahan. Sama seperti desa ini, saya ingin meski desa tapi pemikirannya modern,” jelasnya.

Agung menyebut membuka proses pembelajaran administrasi desa tiap hari Senin pukul 08.00-10.00

” Siapapun yang berkepentingan terhadap desa, bisa berbicara di lab ini untuk memberi pembelajaran ke kades ataupun perangkat,” jelasnya.

Ia menegaskan laboratoriumnya adalah tempaf pembelajaran, konsultasi dan penelitian di bidang administrasi pemerintahan desa.

About admin

Check Also

Hari Ini, Revisi UU Desa Masuk Pengambilan Keputusan Di Rapat Paripuna DPR RI

JAKARTA – Seperti yang diinformasikan sebelumnya oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat pembukaan Konggres …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *