Viral! Sudah Dapat THR Dari Pemdes, Ternyata Ada Keuntungan Lain Menjadi Warga Desa Wunut Di Klaten

KLATEN – Pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, menjelang lebaran tahun ini membuat kabar yang menjadi viral diberbagai media. Hal ini seiring dengan pembagian  tunjangan hari raya (THR) kepada warganya.

Desa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.000 jiwa dengan 744 Kepala Keluarga ini dipimpin oleh  Iwan Sulistya Setiawan, sebagai seorang Kepala Desa .

Iwan menjelaskan THR yang diberikan ke warga pada 2023 sebesar Rp300 ribu, sementara tahun ini naik menjadi Rp400 ribu per KK. Hal ini lantaran penerimaan asli daerah (PAD) juga naik pada tahun ini.

“PAD tahun ini Rp3,1 miliar dan tahun lalu Rp2,5 miliar. Semoga terus naik, kita punya harapan jadi tahun depan bisa kita berikan THR Rp1 juta,” imbuh Iwan seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.

Iwan Sulistya Setiawan menjelaskan sumber dana tersebut murni dari pendapatan asli desa (PAD), yakni dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park. Tahun ini, jumlah total uang yang disalurkan mencapai Rp297,6 juta, dimana setiap kepala keluarga (KK) menerima uang sebesar Rp400 ribu.

Rupanya, ini bukan kali pertama desa tersebut bagi-bagi THR kepada para warga. Pasalnya, program pembagian THR sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Iwan menyampaikan ide awal pemberian THR untuk setiap keluarga ini dimulai pada 2022. Terdapat 13 RT dan enam RW di desanya, yang selama ini menerima bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

“Kalau BLT sudah ada branded dari negara, bansos juga dari negara. Kita buat terobosan dengan THR, spontanitas bantuan langsung untuk semua yang warga sini,” ungkapnya.

Bermodal nekat, pemdes mencoba mengubah objek wisata tersebut menjadi tempat wisata air dengan konsep air alami namun modern. Meski awalnya banyak yang ragu karena kala itu sudah banyak objek wisata air yang besar.

“Awalnya pada ragu, perangkat desa bahkan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sempat ragu. Apalagi dana yang saya alokasikan ke Umbul Pelem itu awalnya sampai 75 persen dari total dana desa saat itu Rp 900 juta,” tutur Iwan.

Keraguan tersebut akhirnya terjawab setelah PAD meningkat secara perlahan. Iwan merinci PAD pada 2018 sebesar Rp30 juta, kemudian 2019 Rp210 juta, pada 2020 Rp575 juta, namun sempat turun pada 2021 menjadi Rp253 juta.

“(Pada) 2022 menjadi Rp915 juta, tahun 2023 Rp2,5 miliar dan sampai Rp2024 ini sudah Rp3,1 miliar,” katanya.

“Dana kita ambilkan dari BUMDes penghasilan pengelolaan Umbul Pelem, wisata kita,” terang Iwan.

Saat ini, kata Iwan, Desa Wunut sedang mengembangkan objek wisata yang lain. Iwan pun berharap, tahun depan bisa memberikan THR dengan nilai yang cukup banyak dibandingkan tahun ini.

Menurut Iwan, harapannya ke depan, pemberian THR tidak hanya per KK. Tetapi bisa diberikan kepada masing-masing warga. Program ini bisa diwujudkan secara tunai maupun investasi.

“Kita punya harapan tidak hanya per KK (ke depan). Tapi, per orang, Ada yang diwujudkan secara tunai dan diwujudkan investasi kepada semua warga tidak pandang bulu, Entah yang miskin maupun kaya. Termasuk THR ini tidak pandang bulu,” ungkap Iwan.

Di samping memberikan THR, lanjut Iwan, Pemdes juga memberikan bantuan kepada warganya yang tidak mampu sebesar Rp690.000 per orang.

“Kita juga punya program lain. Apabila ada warga kami meninggal, ahli waris kita berikan santunan Rp1 juta, dana ini kita ambilkan dari dana sosial BUMDes. Terus ada warga yang opname di rumah sakit, kita bantu Rp500.000 walaupun sudah punya BPJS,” ujar dia.

Iwan menyebut, Desa Wunut juga mengikutsertakan warganya dalam program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, semua biaya iuran ditanggung dari desa.

About admin

Check Also

Kehilangan 3 Orang Anggota Terbaik, Pengurus PPDI Nganjuk Sambangi Rumah Duka

NGANJUK – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Nganjuk tengah berduka. Pada bulan September 2024, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *